Pages

Nelson Tansu


Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orang tua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman. Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan. Ia adalah lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
Setelah menamatkan SMA, ia memperoleh beasiswa dari Bohn’s Scholarships untuk kuliah di jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Tawaran ini diperolehnya karena ia menjadi salah satu finalis TOFI. Ia berhasil meraih gelar bachelor of science kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. Setelah menyelesaikan program S-1 pada tahun 1998, ia mendapat banyak tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat. Walaupun demikian, ia memilih tetap kuliah di Universitas Wisconsin dan meraih gelar doktor di bidang electrical engineering pada bulan Mei 2003.
Selama menyelesaikan program doktor, Prof. Nelson memperoleh berbagai prestasi gemilang di antaranya adalah WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitan doktornya di bidang photonics, optoelectronics, dan semiconductor nanostructires juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yakni The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award.
Setelah memperoleh gelar doktor, Nelson mendapat tawaran menjadi asisten profesor dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat. Akhirnya pada awal tahun 2003, ketika masih berusia 25 tahun, ia menjadi asisten profesor di bidang electrical and computer engineering, Lehigh University. Lehigh University merupakan sebuah universitas papan atas di bidang teknik dan fisika di kawasan East Coast, Amerika Serikat.
Saat ini Prof. Nelson menjadi profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania dan mengajar para mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3) dan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Ia juga sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di AS dan luar AS seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Ada tiga penemuan ilmiahnya yang telah dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.
Ketika masih di Sekolah Dasar, Prof. Nelson gemar membaca biografi para fisikawan ternama. Ia sangat mengagumi prestasi para fisikawan tersebut karena banyak fisikawan yang telah meraih gelar doktor, menjadi profesor dan bahkan ada beberapa fisikawan yang berhasil menemukan teori (eyang Einstein) ketika masih berusia muda. Karena membaca riwayat hidup para fisikawan tersebut, sejak masih Sekolah Dasar, Prof. Nelson sudah mempunyai cita-cita ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat.
Walaupun saat ini tinggal di Amerika Serikat dan masih menggunakan passport Indonesia, Prof. Nelson berjanji kembali ke Indonesia jika Pemerintah Indonesia sangat membutuhkannya.
Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC. Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia.
Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan
di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main!! Kedua buku tersebut merupakan buku teks (buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam.
Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. Lajang kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Ke mana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu sangat membanggakan di tengah banyak tokoh kita yang malu mengakui Indonesia sebagai tanah kelahirannya.
"Saya sangat cinta tanah kelahiran saya. Dan, saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia," katanya, serius.
Di Negeri Paman Sam, kecintaan Nelson terhadap negerinya yang dicap sebagai terkorup di Asia tersebut dikonkretkan dengan memperlihatkan ketekunan serta prestasi kerjanya sebagai anak bangsa. Saat berbicara soal Indonesia, mimic pemuda itu terlihat sungguh-sungguh dan jauh dari basa-basi.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras," kata Nelson menjawab koran ini.
Anak muda itu memang enak diajak mengobrol. Idealismenya berkobar-kobar dan penuh semangat. Layaknya profesor Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana kesehariannya juga tak aneh-aneh, yakni mengenakan kemeja berkerah dan pantalon.
Sekilas, dia terkesan pendiam. Pengetahuan dan bobotnya sering tersembunyi di balik penampilannya yang seperti tak suka bicara. Tapi, ketika dia mengajar atau berbicara di konferensi para intelektual, jati diri akademisi Nelson tampak. Lingkungan akademisi, riset, dan kampus memang menjadi dunianya. Dia selalu peduli pada kepentingan serta dahaga pengetahuan para mahasiswanya di kampus.
Ada yang menarik di sini. Karena tampangnya yang sangat belia, tak sedikit insan kampus yang menganggapnya sebagai mahasiswa S-1 atau program master. Dia dikira sebagai mahasiswa umumnya. Namun, bagi yang mengenalnya, terutama kalangan universitas atau jurusannya mengajar, begitu bertemu dirinya, mereka selalu menyapanya hormat: Prof Tansu.
"Di semester Fall 2003, saya mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang physics and applications of photonics crystals. Di semester Spring 2004, sekarang, saya mengajar kelas untuk mahasiswa senior dan master tentang semiconductor device physics. Begitulah," ungkap Nelson menjawab soal kegiatan mengajarnya. September hingga Desember atau semester Fall 2004, jadwal mengajar Nelson sudah menanti lagi. Selama semester itu, dia akan mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang applied quantum mechanics for semiconductor nanotechnology.

Nano Technology
"Selain mengajar kelas-kelas di universitas, saya membimbing beberapa mahasiswa PhD dan post-doctoral research fellow di Lehigh University ini," jelasnya saat ditanya mengenai kesibukan lainnya di kampus.
Nelson termasuk individu yang sukses menggapai mimpi Amerika (American dream). Banyak imigran dan perantau yang mengadu nasib di negeri itu dengan segala persaingannya yang superketat. Di Negeri Paman Sam tersebut,ada cerita sukses seperti aktor yang kini menjadi Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang sebenarnya adalah imigran asal Austria. Kemudian, dalam Kabinet George Walker Bush sekarang juga ada imigrannya, yakni Menteri Tenaga Kerja Elaine L. Chao. Imigran asal Taipei tersebut merupakan wanita pertama Asian-American yang menjadi menteri selama sejarah AS.
Negara Superpower tersebut juga sangat baik menempa bakat serta intelektual Nelson. Lulusan SMA Sutomo 1 Medan itu tiba di AS pada Juli 1995. Di sana, dia menamatkan seluruh pendidikannya mulai S-1 hingga S-3 di University of Wisconsin di Madison. Nelson menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang applied mathematics, electrical engineering, and physics. Sedangkan untuk PhD, dia mengambil bidang electrical engineering.
Dari seluruh perjalanan hidup dan karirnya, Nelson mengaku bahwa semua suksesnya itu tak lepas dari dukungan keluarganya. Saat ditanya mengenai siapa yang paling berpengaruh, dia cepat menyebut kedua orang tuanya dan kakeknya. "Mereka menanamkan mengenai pentingnya pendidikan sejak saya masih kecil sekali," ujarnya.
Ada kisah menarik di situ. Ketika masih sekolah dasar, kedua orang tuanya sering membanding-bandingkan Nelson dengan beberapa sepupunya yang sudah doktor. Perbandingan tersebut sebenarnya kurang pas. Sebab, para sepupu Nelson itu jauh di atas usianya. Ada yang 20 tahun lebih tua. Tapi, Nelson kecil menganggapnya serius dan bertekad keras mengimbangi sekaligus melampauinya. Waktu akhirnya menjawab imipian Nelson tersebut.
"Jadi, terima kasih buat kedua orang tua saya. Saya memang orang yang suka dengan banyak tantangan. Kita jadi terpacu, gitu," ungkapnya.
Nelson mengaku, mendiang kakeknya dulu juga ikut memicu semangat serta disiplin belajarnya. "Almarhum kakek saya itu orang yang sangat baik, namun agak keras. Tetapi, karena kerasnya, saya malah menjadi lebih tekun dan berusaha sesempurna mungkin mencapai standar tertinggi dalam melakukan sesuatu," jelasnya.
Sisihkan 300 Doktor AS, tapi Tetap Rendah Hati Nelson Tansu menjadi fisikawan ternama di Amerika. Tapi, hanya sedikit yang tahu bahwa profesor belia itu berasal dari Indonesia. Di sejumlah kesempatan, banyak yang menganggap Nelson ada hubungan famili dengan mantan
PM Turki Tansu Ciller. Benarkah?
NAMA Nelson Tansu memang cukup unik. Sekilas, sama sekali nama itu tidak mengindikasikan identitas etnis, ras, atau asal negeri tertentu. Karena itu, di Negeri Paman Sam, banyak yang keliru membaca, mengetahui, atau berkenalan dengan profesor belia tersebut.
Malah ada yang menduga bahwa dia adalah orang Turki. Dugaan itu muncul jika dikaitkan dengan hubungan famili Tansu Ciller, mantan perdana menteri (PM) Turki. Beberapa netters malah tidak segan-segan mencantumkan nama dan kiprah Nelson ke dalam website Turki. Seolah-olah mereka yakin betul bahwa fisikawan belia yang mulai berkibar di lingkaran akademisi AS itu memang berasal dari negerinya Kemal Ataturk.
Ada pula yang mengira bahwa Nelson adalah orang Asia Timur, tepatnya Jepang atau Tiongkok. Yang lebih seru, beberapa universitas di Jepang malah terang-terangan melamar Nelson dan meminta dia "kembali" mengajar di Jepang.
Seakan-akan Nelson memang orang sana dan pernah mengajar di Negeri Sakura itu.
Dilihat dari nama, wajar jika kekeliruan itu terjadi. Begitu juga wajah Nelson yang seperti orang Jepang. Lebih-lebih di Amerika banyak professor yang keturunan atau berasal dari Asia Timur dan jarang-jarang memang asal Indonesia. Nelson pun hanya senyum-senyum atas segala kekeliruan terhadap dirinya.
"Biasanya saya langsung mengoreksi. Saya jelaskan ke mereka bahwa saya asli Indonesia. Mereka memang agak terkejut sih karena memang mungkin jarang ada profesor asal aslinya dari Indonesia,"jelas Nelson.
Tansu sendiri sesungguhnya bukan marga kalangan Tionghoa. Memang, nenek moyang Nelson dulu Hokkien, dan marganya adalah Tan. Tapi, ketika
lahir, Nelson sudah diberi nama belakang "Tansu", sebagaimana ayahnya, Iskandar Tansu.
"Saya suka dengan nama Tansu, kok,"kata Nelson dengan nada bangga.
Nelson adalah pemuda mandiri. Semangatnya tinggi, tekun, visioner, dan selalu mematok standar tertinggi dalam kiprah riset dan dunia akademisinya. Orang tua Nelson hanya membiayai hingga tingkat S-1. Selebihnya? Berkat keringat dan prestasi Nelson sendiri. Kuliah tingkat doktor hingga segala keperluan kuliah dan kehidupannya ditanggung lewat beasiswa universitas.
"Beasiswa yang saya peroleh sudah lebih dari cukup untuk membiayai semua kuliah dan kebutuhan di universitas," katanya.
Orang seperti Nelson dengan prestasi akademik tertinggi memang tak sulit memenangi berbagai beasiswa. Jika dihitung-hitung, lusinan penghargaan dan anugerah beasiswa yang pernah dia raih selama ini di AS.
Menjadi profesor di Negeri Paman Sam memang sudah menjadi cita-cita dia sejak lama. Walau demikian, posisi assistant professor (profesor muda, Red) tak pernah terbayangkannya bisa diraih pada usia 25 tahun. Coba bandingkan dengan lingkungan keluarga atau masyarakat di Indonesia, umumnya apa yang didapat pemuda 25 tahun?
Bahkan, di AS yang negeri supermaju pun reputasi Nelson bukan fenomena umum. Bayangkan, pada usia semuda itu, dia menyandang status guru besar. Sehari-hari dia mengajar program master, doktor, dan bahkan post doctoral. Yang prestisius bagi seorang ilmuwan, ada tiga riset Nelson yang dipatenkan di AS. Kemudian, dua buku teksnya untuk mahasiswa S-1 dalam proses penerbitan.
Tapi, bukan Nelson Tansu namanya jika tidak santun dan merendah. Cita-citanya mulia sekali. Dia akan tetap melakukan riset-riset yang hasilnya bermanfaat buat kemanusian dan dunia. Sebagai profesor di AS, dia seperti meniti jalan suci mewujudkan idealisme tersebut.
Ketika mendengar pengakuan cita-cita sejatinya, siapa pun pasti akan terperanjat. Cukup fenomenal. "Sejak SD kelas 3 atau kelas 4 di Medan, saya selalu ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat. Ini benar-benar saya cita-citakan sejak kecil," ujarnya dengan mimic serius.
Tapi, orang bakal mahfum jika melihat sejarah hidupnya. Ketika usia SD, Nelson kecil gemar membaca biografi para ilmuwan-fisikawan AS dan Eropa. Selain Albert Einstein yang menjadi pujaannya, nama-nama besar seperti Werner Heisenberg, Richard Feynman, dan Murray Gell-Mann ternyata Sudah diakrabi Nelson cilik.
"Mereka hebat. Dari bacaan tersebut, saya benar-benar terkejut, tergugah dengan prestasi para fisikawan luar biasa itu. Ada yang usianya muda sekali ketika meraih PhD, jadi profesor, dan ada pula yang berhasil menemukan teori yang luar biasa. Mereka masih muda ketika itu," jelas Nelson penuh kagum.
Nelson jadi profesor muda di Lehigh University sejak awal 2003. Untuk bidang teknik dan fisika, universitas itu termasuk unggulan dan papan atas di kawasan East Coast, Negeri Paman Sam. Untuk menjadi profesor di Lehigh, Nelson terlebih dahulu menyisihkan 300 doktor yang resume (CV)-nya juga hebat-hebat.

Terry Mart

Riset fisika, apalagi fisika dasar, selama ini dianggap tidak memiliki prospek ekonomis yang baik bagi penelitinya. Karena salah satu alasan itulah, hingga kini hanya segelintir orang yang tetap menekuni ilmu ”rumit” ini. Di antara mereka yang langka dan mampu mematahkan anggapan itu adalah Terry Mart, Ilmuwan Fisika Nuklir dan Partikel tingkat dunia.
Menekuni bidang Fisika Nuklir dan Partikel Teoretis sejak 20 tahun lalu, Terry kini menjadi orang yang kaya ilmu dan dipandang oleh komunitas ilmuwan fisika di tingkat dunia. Kekayaannya itu terlihat pada makalahnya yang terbit di jurnal dan prosiding internasional, jumlahnya mencapai sekitar 100 makalah.
Dari paper internasional, yang dihasilkan rata-rata dua kali setahun, ia mendapat insentif dari Universitas Indonesia Rp 10 juta per makalah. Belum lagi tawaran dana penelitian dan penggunaan fasilitas riset dari perguruan tinggi asing.
Bila ditanya apa kiatnya bisa seproduktif itu? Kuncinya adalah kreativitas dan perhatian sepenuh hati pada ilmu yang ditekuni. ”Bila tiap hari kita memikirkannya, setiap kali pula muncul ide untuk mengembangkannya,” ujar Terry.
Di ruang kerjanya yang berukuran 4 x 3 meter ada seperangkat komputer yang bekerja 24 jam, melakukan komputasi ribuan data eksperimen yang kemudian dicocokkan dengan model yang dikembangkannya. Dengan menggunakan satu komputer, waktu yang diperlukan untuk memproses data mencapai 3 hingga 11 hari. Karena itu, ia bercita-cita memiliki 50 komputer yang bekerja paralel untuk mempercepat proses tersebut dan dengan jumlah data input yang jauh lebih besar.

Tiada hari tanpa penelitian
Prinsip tiada hari tanpa meneliti diterapkan bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga mahasiswa dan peneliti lain di kelompok Peminatan Fisika Nuklir & Partikel UI yang dipimpinnya sejak tahun 1998.
”Dengan begitu dapat tumbuh budaya riset, yaitu seorang dosen dan mahasiswa merasa malu dan ketinggalan jika tidak ikut melakukan penelitian. Saat ini di Jurusan Fisika sudah mulai mengarah ke situ,” urainya.
Namun bagi Terry, suasana kampus di Indonesia memang belum kondusif untuk kegiatan riset karena rendahnya proses kreatif, sikap santai, bahkan cenderung malas yang melekat di sebagian masyarakat kampus. Inilah yang menyebabkan terjadinya scientific decomposition atau pembusukan ilmiah.
Karena itu, secara periodik Terry harus ”menyetrum” kembali semangatnya dengan mengadakan penelitian di luar negeri. Ini dijalaninya selama tiga bulan setiap dua tahun.
”Bila ingin maju, peneliti ilmu dasar memang harus ’keluar’ dan bersaing dengan peneliti dunia lainnya. Jangan hanya bermain di tingkat nasional,” ujar salah satu pendiri Grup Fisika Teoritik di Indonesia pada tahun 2004 ini.
Baginya tidak sulit mendapat dukungan dana dari universitas terkemuka yang membuka peluang baginya melakukan kerja sama riset di luar negeri. Paling tidak ada lima universitas dari empat negara maju yang menerimanya sebagai peneliti tamu dan menanggung semua biaya riset dan perjalanan.
Meski penelitiannya kerap dilakukan di luar negeri, Terry sangat mencintai Indonesia sehingga tidak tebersit sedikit pun untuk hijrah ke negeri orang. Justru hasil penelitian di luar negeri menjadi ”oleh-oleh” untuk diteliti lebih lanjut para mahasiswanya menjadi bahan tesis.
Riset partikel kaon
Dari belantara ilmu pengetahuan masa depan, hingga kini yang secara intens dibidiknya sebagai fisikawan adalah partikel kaon yang berada dalam skala femtometer (femi), yaitu sama dengan 10 pangkat minus 15 meter atau perseribu nanometer. Perhatiannya pada partikel kaon yang disebut juga ”partikel aneh” ini dimulai tahun 1987 ketika ia menyusun skripsi sarjana.
Terobsesi pada kaon, putra guru Bahasa Inggris M. Yusuf Rahman ini berhasil menciptakan model produksi partikel kaon. Model itu kemudian dipasangnya dalam situs web sehingga peneliti dari seluruh dunia dapat mengacu pada model tersebut.
Kaon disebut partikel aneh karena bila diproduksi, partikel itu selalu berdampingan dengan hyperon. Dengan temuan partikel berukuran femi ini, memungkinkan partikel ini disusupi dalam nukleus atau inti atom. Dua sejoli partikel itu kini tengah dikembangkan untuk meneliti inti atom.
Sebenarnya dalam lingkup astronomi, ada tata surya yang disebut bintang netron yang juga tersusun oleh netron dan hyperon. Munculnya hyperon ini memungkinkan sebuah bintang dipadatkan dalam ukuran yang jauh lebih kecil namun berenergi sangat dahsyat. Fenomena ini dapat mengilhami pengembangan kaon-hyperon selanjutnya.
Sekarang ini, meski telah diteliti selama 20 tahun, belum terbayang pengembangan partikel kaon-hyperon ke arah komersial. Dunia saat ini masih pada tahap pengembangan teknologi nano untuk berbagai aplikasi. Misalnya, meningkatkan kualitas material melalui rekayasa struktur molekulnya dengan nanopartikel atau untuk mengatasi penyakit kanker berbasis rekayasa DNA (deoxyribose nucleic acid).
Penelitian kaon mulai dilakukannya ketika mengambil program doktor di Jerman. Namun kemudian ia mendapat peluang emas ketika Amerika Serikat mulai mengoperasikan Akselerator pada tahun 1996 untuk meneliti partikel asing itu. Ia menjadi salah satu orang pertama yang dapat memanfaatkan fasilitas canggih itu. Dalam ilmu partikel skala femi, nama Terry di dunia kini sangat dikenal sehingga ia kerap diundang sebagai pembicara tamu pada pertemuan ilmiah internasional di sejumlah negara.
Forschen und Lehren an den Grenzen des Wissens (meneliti dan mengajar di batas cakrawala pengetahuan). Slogan yang tertulis di gerbang masuk Universitas Mainz Jerman tempat Terry menimba ilmu itu selalu mencambuknya untuk selalu berkarya. Dia juga ingin para mahasiswa dan dosen serta peneliti lainnya juga terus berkarya. ”Kuncinya adalah pembenahan sistem pendidikan dan sistem penelitian,” kata Terry, yang sejak tahun lalu menjadi anggota Dewan Pendidikan Tinggi Indonesia.
Ia mengusulkan agar mata kuliah untuk mahasiswa tidak terlalu banyak, dosen harus doktor atau S-3, serta penelitian tak semuanya harus berorientasi aplikatif apalagi bernilai komersial. Ada penelitian tertentu yang memang untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Terry Mart lahir di Palembang 3 Maret 1965. Ia mengenyam pendidikan S1 di Universitas Indonesia lulus dengan cum laude pada 1988 dan mengambil S3 di Universitat Mainz, Jerman dan lulus cum laude pada 1996.
Pengalaman kerja Terry antara lain menjadi pengajar fisika di UI (1990-sekarang), Asisten peneliti Universitat Mainz (1996), Ketua Peminatan Fisika Nuklir & Partikel UI (1998-sekarang), Sekretaris program Studi Ekstensi Fisika UI (2002-2009), Peneneliti tamu di George Washington University, AS; Okayama University of Science, Jepang; Tohoku University, Jepang; Universitat Mainz, Jerman; Univeristy of Stellenbosch, Afrika Selatan.
Dalam berorganisasi, Terry menjadi Anggota Dewan Pendidikan Tinggi Indonesia (2009-sekarang), Anggota Komite Pengarah Internasional IUPAP & Asia Pacific Few-Body Conference (2005-sekarang), Anggota Komite Seleksi Bersama Lembaga Pertukaran Akademik Jerman/DAAD (1998-sekarang), serta Editor dan Referee pada beberapa jurnal nasional dan internasional (2005-sekarang).
Selain itu, Terry pernah menerima penghargaan berupa Mahasiswa Teladan FMIPA UI (1987), Penghargaan publikasi internasional UI (1998-2010), Habibie Award (2001), Dosen berprestasi III UI (2004), Satyalancana Karya Satya 10 tahun (2007), Leading Scientist dari COMSTECH/Organisasi Konferensi Islam (2008), Ganesa Widya Jasa Adiutama ITB (2009), Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari Departemen Pendidikan Nasional (2009), dan Excellent Researcher dari SEA EU NET (2009).

Metode Eksperimen Fisika


A. Pengertian
Metode Eksperimen Fisika berisi bahasan-bahasan mengenai Pengertian Eksperimen Fisika, pengamatan dan pengukuran besaran-besaran Fisika, pembakuan alat ukur. , Selanjutnya dibahas mengenai permasalahan data yang berupa pengukuran dan penetapan hasil ukurnya yang disertai ketakpastian hasil pengukuran dengan bahasan-bahasan yaitu pengertian dan jenis ralat, ralat pengukuran tunggal dan berulang, perambatan ralat, pengolahan data, dan Data fitting pada garis lurus. Untuk memperkaya wawasan diperkenalkan juga penggunaan software Microcal Origin 5, pengenalan penulisan ilmiah serta pengenalan beberapa metode dan peralatan.
B. Manfaat
Materi ini mempunyai hubungan yang sangat penting dengan kegiatan eksperimen fisika. Sebagaimana diketahui dalam kegiatan eksperimen fisika maka seseorang harus melakukan pengukuran, memperoleh hasil ukur dengan tepat, melakukan pengolahan data hasil ukur tersebut dan kemudian melakukan interpretasi data sesuai dengan system fisis yang dikaji. Hal-hal itulah yang dipelajari dan menjadi manfaat mata kuliah ini. Ilmu Fisika: lmu yang mempelajari gejala alam,baik mikroskopis maupun makroskopis.
C. Tujuan :
Memberikan penjelasan mengenai gejala alam yang dinyatakan dalam suatu formulasi Matematik bersifat kuantitatif (terukur)
Eksperimen  Percobaan
  1. Memberi perlakuan terhadap sistem (fisis)
  2. Semaksimal mungkin dilakukan tanpa menganggu sistem (atau istilah umumnya adalah non destructive methods)
Besaran fisika memiliki sifat:
1. Dapat diukur dengan Hasil = Besaran+ Satuan
2. Tidak dipengaruhi oleh pengukurnya (orang maupun alat)

Membuat Periskop


Untuk membuat periskop, kamu hanya membutuhkan dua cermin dan sesuatu yang menahan kedua cermin tersebut. Kemudian kamu bisa melihat sekeliling kamu yang melewati perintang, memata-matai di atas dinding, dan mempelajari hewan tanpa mengganggunya. Periskop digunakan kapal selam untuk melihat keadaan di atas air; tetapi dengan bahan yang khusus dan beberapa usaha kamu bisa membuat sebuah periskop untuk melihat ke dalam air. Tambahkan lensa ke periskop kamu dengan gabungan yang tepat dapat memanfaatkan pengalaman penglihatan. Pastikan untuk membaca kegiatan ini seluruhnya sebelum kamu mulai (seperti halnya jika kamu melakukan semua aktifitas). Ada beberapa variasi rancangan, dan salah satu pilihan kamu akan menentukan cara kamu membuatnya dan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Alat dan Bahan:
  • Selembar kaca plexy atau kayu lapis (ada di toko) kemudian cat semprot hitam logam dengan ukuran 60 x 90 x 0,3 cm kubik
  • Silikon aquarium atau perekat
  • Meteran kayu
  • 2 cermin kecil 2 lensa cembung (dari sepasang kaca mata tua atau ada di toko alat-alat labor)
  • Epoxy (jika menggunakan lensa)
 Alat dan Bahan untuk Membuat Periskop Kaca Plexy:
  • Pemotong kaca (agar kamu dapat mematahkan kaca dengan rapi)
  • Lem plastik
  • Isolasi pipa 
  • Gunting
Alat dan Bahan untuk Membuat Periskop Kayu Lapis:
  • Gergaji kayu
  • Cat tahan air 
  • Paku dan palu 
  • Kaca plexy untuk tutup
Untuk cermin, kamu dapat menggunakan cermin genggam. Potong tiap-tiap pegangan dekat cermin, biarkan cermin hanya menempel pada plastik bingkainya.

Langkah Pembuatan:
1. Cara membuat badan periskop dari kaca atau kayu lapis:
  • Rancang dan buat ruang panjang dengan empat sisi dan bagian ujung yang berlawanan terbuka, seperti yang terlihat. Ukuran sisi dindingnya terseah kamu, ukuran yang bagus mulai dari 70 x 4 cm. Alat tersebut akan beroperasi paling baik jika kamu mencat hitam dinding dalamnya sebelum memasang kaca.
  • Jika menggunakan kaca plexy, potong dinding periskop dan gabungkan dengan lem plastik. Biarkan lem kering.
  • Jika menggunakan kayu lapis, gunakan gergaji kayu untuk memotong dinding.
  • Jika kamu bermaksud menggunakan periskop kamu dalam air, gabungkan semua tepi dengan perekat. Kamu bisa mencat kayu lapis dengan cat pelindung yang tahan air setelah melakukan perekatan.
  • Dalam beberapa kasus, mungkin berguna untuk menguatkan periskop kamu dengan potongan isolasi tipis (untuk kaca plexy) atau paku penutup kecil (untuk kayu lapis).
2. Baringkan periskop kamu mendatar di atas meja dan posisikan cermin sejajar satu dengan lainnya, pada bagian yang terbuka, dengan permukaan pantulan saling berhadapan. Atur cermin sehingga ketika kamu melihat ke dalam satu bagian yang terbuka (lobang mata), kamu bisa melihat objek yang jauh melalui bagian terbuka lainnya (penampakan). Ketika cermin diluruskan ke atas dengan tepat (kalibrasi), lem bagian sampingnya denga perekat. Kamu bisa memperlebar area penglihatan dalam periskop kamu dengan menambahkan lensa cembung yang rendah di samping tiap cermin, posisikan sejajar satu dengan yang lainnya dan ke ujung periskop. Gunakan epoxy dengan membubuhkan pada lensa. Sesuatu akan terlihat lebih kecil daripada sebenarnya, tetapi kamu akan mampu untuk melihat lebih banyak.

3. Ketika periskop kamu kering, coba melihat melaluinya. Lihat ke dinding, di bawah meja, seputar sudut, dan di bawah sebuah lobang.

Cara Membuat Periskop Bawah Air 
Jika kamu telah membuat periskop dengan dinding yang tahan air, kamu dapat mengeluarkan cermin dekat lobang mata sehingga kamu dapat melihat lurus ke bawah ke dalam periskop. Masukkan kembali cermin dengan memiringkannya. Bukaan yang tersisa hanya untuk lobang mata dan panampakan, tempat cahaya masuk dan keluar. Tutup bagian yang terbuka dengan sepotong kaca yang lebih besar sedikit, dan lem kaca di tempat tersebut dengan perakat. Biarkan potongan tersebut kering semalaman, dan periksa bila ada yang bocor. Jika kamu menggunakan lem yang bagus, kamu dapat memasukkan ujung yang rendah ke dalam kolam dan mulai menggunakan alat periskop untuk mempelajari ekologi bawah air. 


 

Sumber: Riset Unggulan Remaja

Perahu Bertenaga Sabun


Sabun, tak ada hal yang aneh kan? benda tersebut biasanya kalian gunakan untuk mandi dan keperluan rumah tangga lainnya tapi pernahkan kalian mencoba menggunakan sabun sebagai tenaga untuk menggerakkan perahu?! Untuk itu marilah kita membuatnya, perhatikan ya!

Alat dan bahan yang diperlukan:
  1. karton yang agak tebal
  2. gunting
  3. ember/baskom penuh air
  4. detergen
Langkah-langkah pembuatan:
  • Buatlah rangka perahu dari karton seperti pada gambar kira-kira 7 cm x 3 cm (ukuran dapat disesuaikan). Ini gambarnya:
  • Letakkan perahu perlahan ke dalam ember yang telah diisi air.
  • Masukkan detergen sedikit demi sedikit di bagain belakang perahu. Dan lihat apakah yang akan terjadi.
  • Ternyata perahu akan melaju, mengapa ya? Ini disebabkan karena adanya pengaruh tegangan permukaan. Seperti yang kita tahu, karena adanya gaya kohesi antar molekul air khususnya di bagian permukaan membuat sebuah lapisan tipis dan fleskibel yang disebut tegangan permukaan. Dengan menambah detergen ternyata akan memecah lapisan air dan membuat perahu melaju.
Catatan:
Setelah melakukan satu kali percobaan, bersihkan kembali embernya kemudian gunakan air yang baru jika ingin melakukan percobaannya lagi.

Sulap Fisika: Logam yang Hancur


Logam yang hancur?? apa anehnya, logam hancur kan udah biasa tapi bagaimana jika logam tersebut hancur hanya dengan direndam dalam segelas air. Pada percobaan kali ini kita akan membuktikannya Ga percaya, yah itulah fisika suka membuat penasaran. Langsung saja let's do it!!

Alat dan bahan yang diperlukan:
  1. Gelas
  2. Air
  3. Uang Logam (uang seratusan tapi yang dulu bukan yang sekarang)
  4. Kertas Perak (kertas bekas bungkus rokok)

Langkah-langkah:
  1. Letakkan uang logam di atas kertas perak.
  2. Kemudian masukkan ke dalam gelas yang berisi air.
  3. Biarkan gelas itu selama sehari.

Apa yang terjadi?
Ternyata sesudah itu air tampak menjadi keruh dan di tempat yang ada uang, kertas perak berlubang-lubang. Kehancuran ini disebut korosi . Hal ini sering terjadi di tempat dua logam yang berlainan disambungkan secara konduktif. Selain itu, dalam proses ini dihasilkan pula arus listrik, namun kecil sekali.

Kompor Alumunium Foil


Matahari adalah sumber energi terbesar dan utama bagi kehidupan kita, kita dapat memanfaatkan energi matahari secara cuma-cuma dan dengan teknologi yang sederhana. Oleh itu penggunaan energi matahari dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak sehari-hari disaat harga minyak tanah, dan gas yang terus naik.

Nah alasan di atas yang melatarbelakangi postingan ekseperimen Fisika kali ini yaitu tentang Kompor Alumunium. Kompor jenis ini banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah temperatur yang dihasilkan tidak sepanas kompor biasanya sehingga cukup aman, bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita, mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah, serta mudah dibawa dan disimpan. Baiklah ayo kita mulai membuatnya.

Alat dan bahan yang harus disediakan diantaranya:

- Karton tebal, ukuran 0,9 x 1,2 meter.
- Alumunium foil, ukuran 0,3 x 3 meter.
- Lem.
- Gunting atau cutter.
- Pensil dan penggaris.

Langkah-langkah pembuatan:
1. Bentuk kertas karton menjadi pola seperti di bawah ini

2. Pastikan bahwa pola yang anda bentuk seperti pada gambar diatas, setelah pola terbentuk kemudian lapisi dengan aluminium foil dengan lem yang sudah dipersiapkan, dan jangan lupa buat dua lubang pengaitnya seperti di gambar pola sebagai tempat pengait untuk bagian kolektor sinar matahari. Setelah dipastikan alumunium foil yang disatukan dengan kertas karton telah benar-benar menempel dengan baik kemudian rangkai kompor seperti gambar di bawah ini.

3. Setelah kompor terangkai dengan sempurna langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wadah untuk memasak makanan, pastikan panci yang kita jadikan sebagai tempat memasak berwarna hitam, karena warna hitam dapat menyerap panas dengan baik. Kemudian untuk mengoptimalkan panas yang terserap dan menghindari panas terbuang, dalam proses memasak sebaiknya kita gunakan plastik untuk membungkus panci tersebut. Dr. Steven Jones dari Brigham Young University mengatakan bahwa "agar lebih optimal dalam memasak akan lebih baik jika dibuatkan tatakan untuk panci yang akan kita letakkan di dalam kompor". Tatakan dibuat dengan ketinggian 6 cm seperti pada gambar dibawah, dengan maksud untuk mengoptimalkan cahaya matahari yang dipantulkan baik dari atas, samping maupun dari bawah panci.

Sumber : aingrieut
Catatan dari saya:
Agar menanak nasi lebih optimal harus dilakukan pada kisaran pukul 09.00-14.00 ketika sinar matahari muncul sepenuhnya. Beberapa kekurangan kompor matahari antara lain, tak bisa diaplikasikan sewaktu-waktu, misal pada musim hujan atau malam hari, kompor tenaga surya juga tidak dapat digunakan menggoreng makanan.

Hidrometer

Ini buat anak-anak yang kemaren belajar fluida pasti tahu tentang hidrometer. Yupz, hidrometer ini adalah alat yang digunakan untuk mengetahui massa jenis zat cair hanya dengan melihat seberapa dalam panjang hidrometer ini tenggelam. Saya akan memberikan langkah-langkah untuk membuat hidrometer sederhana ini. Perhatikan ya!


Sumber referensi: Scripps Institution of Oceanography.
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
- sedotan panjang
- tanah liat (malam)
- pasir secukupnya
- spidol
- air secukupnya
- garam secukupnya
- bejana atau wadah
Langkah Pembuatan:
  1. Tandai dengan spidol pada sedotan kira-kira 2/3 bagiannya atau sekitar 15-20 cm dari ujung bawah sedotan.
  2. ada bagian ujung bawah masukkan tanah liat untuk menutup sedotan tersebut.
  3. Celupkan hidrometer ke dalam air kemudian tambahkan pasir sedikit demi sedikit hingga tanda pada sedotan tadi sejajar dengan permukaan air.
  4. Setelah itu coba tambahkan garam pada air atau panaskan air, kemudian lihat apa yang akan terjadi pada posisi hidrometer semula.
Penjelasan Fenomena
Mengapa bisa begitu? Hal ini terjadi karena pada hidrometer, semakin dalam panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur yaitu lebih kecil dan semakin dangkal panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur lebih besar. Hal ini karena adanya pengaruh gaya apung yang dikerjakan zat cair terhadap hidrometer. Pada zat cair dengan massa jenis lebih kecil, gaya apung yang dikerjakannya kecil pula sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih besar. Dan pada zat cair dengan massa jenis lebih besar, gaya apung yang dikerjakannya besar sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih kecil (dangkal).

Elektromagnetik Sederhana

Sebenarnya ini percobaan tempo doeloe banget, saya aja ngebuatnya waktu SD. Tapi biarlah apapun yang berbau fisika tetap akan budak fisika postingkan. Dalam membuat alat ini, sahabat membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut :
- 1 buah paku
- 30 cm kabel yang berisi kawat tembaga
- Baterai AA 1,5 Volt
- Beberapa logam kecil, seperti paper clip, jarum, dll
Langkah Pembuatan :
1. Kuliti kabel tembaga tadi dan sisakan sedikit lapisannya pada ujung-ujung kabel.
2. Lilitkan kawat pada paku dan tempelkan ujung-ujung kawat pada bateri.
3. Tunggu sebentar, dan paku tersebut telah bersifat seperti magnet.
4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper clip.


Penjelasan Konsep
Kalau tentang eksperimen ini pasti sahabat udah pada tahu konsep yang menjelaskannya. Pada intinya paku tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan elektromagnetik. Om Oersted bilang di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet. Dalam percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai dan mengalirkan arus sepanjang kawat yang melilit paku.
Yang saya ingin tanyakan kepada sahabat semuanya adalah apakah dalam percobaan ini banyaknya lilitan, tebalnya kawat, dan tebalnya paku mempengaruhi sifat magnet pada paku? Jawab oke!

Botol Apung



Dalam eksperimen fisika ini saya beri nama botol apung, nama kerennya sih cartesian diver. Alat ini digunakan untuk melihat gejala benda terapung, melayang, dan tenggelam. Alat ini cukup mudah dibuat karena bahan-bahannya ada di sekitar kita.

Untuk eksperimen ini, dibutuhkan :

Botol plastik 1 atau 2 liter
Air secukupnya
Benda yang dapat melayang di dalam air, contohnya balon kecil yang diisi air

Catatan : Kamu bisa menggunakan benda apa saja asalkan dapat melayang di dalam air.

Langkah Kerja :

1. Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan tes apakah benda yang kamu punya dapat melayang di dalam air dengan memasukkannya ke dalam air.
2. Setelah benda tersebut dapat benar-benar melayang dalam air, kemudian masukkan ke dalam botol plastik.
3. Isi penuh botol tersebut dengan air hingga penuh dan tutup rapat.
4. Remas dengan tangan botol tersebut, kemudian lihat apa yang akan terjadi. Coba tebak apa benda akan naik atau turun????


Penjelasan Fenomena :

Ketika botol ditekan, tekanan di dalam botol akan meningkat. Hal ini akan menekan udara yang terdapat dalam balon sehingga massa jenis balon akan menjadi lebih besar dari semula sehingga balon akan tenggelam. Dan ketika tangan kamu dilepaskan, maka akan tekanan di dalam botol akan mengecil dan balon akan kembali pada keadaan semula.

Bom Gelembung Air



Waduh ini eksperimen ko tentang bom sih? Tenang aja gak berbahaya ko, percobaan ini lumayan lah buat ngejahilin temen-temen di waktu senggang. Nah untuk ngebuatnya, bahan yang kalian butuhkan yaitu :

Air
Gelas ukur kecil
Plastik dengan penutup rapat kayak plastik obat
Baking soda
Cuka
Kertas


Langkah Pembuatan :

Sobek kertas berbentuk persegi ukuran 10cmx10cm.
Masukkan 1 sendok baking soda kemudian lipat berbentuk persegi.



Kedalam wadah plastik masukkan 1/2 gelas kecil cuka dan 1/4 gelas kecil air hangat.
Setelah itu, masukkan kertas berisi baking soda tadi ke dalam wadad plastik lalu tutup rapat secepatnya.
Kocok plastik sebentar kemudian menghindar dan tiaraapp! (hahaha gak segitunya kali).

Alhasil BOOOOMMMMM plastik tadi akan meledak seperti bom.

Sumber Listrik Alami (Baterai dari Buah)


Wah ada-ada aja nih yang punya blog, masa buah dijadiin baterai dimana-mana enaknya juga dibikin rujak pasti seger. Believe it or not kita dapat menyalakan sebuah lampu kecil dengan menggunakan buah. Kalo begitu mari kita langsung buat saja.

Alat dan bahan yang dibutuhkan:

Kentang (disini kita pakai kentang, tapi kalian menggunakan lemon atau buah lainnya jika tertarik)
Lampu LED (atau lampu bohlam kecil juga bisa)
Kabel
Penjepit buaya
Lempengan tembaga
Lempengan seng
Untuk pengganti tembaga dan seng ini dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam

Langkah-langkah:

Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kawat mentah.
Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu.
Lihat nyala lampu yang terjadi.
Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar (lihat pada gambar).


Apa yang terjadi?
Lampu tersebut dapat menyala karena adanya arus listrik yang mengalir. Seperti halnya baterai lampu senter, kentang dan lempengan-lempengan itu pun menghasilkan arus listrik walaupun sangat lemah. Getah kentang mempengaruhi logam-logam itu secara kimiawi layaknya larutan elektrolit dalam aki. Oleh akren aitu, susunan seperti ini disebur elemen galvani, karena yang pertama kali mengamati proses ini dalam eksperimen ialah seorang dokter Itali bernama Galvani.

Percobaan Fisika Asyik: Membuat Api Dari Es


Lho kok aneh ya bukannya elemen api itu lemah dengan elemen es (banyak terpengaruh maen game sama nonton anime), tetapi ternyata api dapat dibuat dari es. Jika sahabat tidak percaya, mari kita buktikan segera. Ini percobaan lumayan asyik lho!

Alat dan bahan yang diperlukan:

Tempurung kelapa atau mangkuk
Kertas dan plastik
Air
Almari es
Rumput kering atau benda yang mudah terbakar

Langkah-langkah pembuatan:

Buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih:

Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)
Isi tempurung/mangkok dengan air
Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku.
Pisahkan es dari tempurung.

Pada siang hari (sekitar pukul 11.00 – 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering.

Apa Itu Fisika?

Apa Itu Fisika? Fisika (Bahasa Yunani: physikos, "alamiah", dan physis, "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika. Fisika Teoretis Dan Eksperimental Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses. Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun. Teori Fisika Utama Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut. Bidang Utama Dalam Fisika Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom. Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya. Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan. Bidang Yang Berhubungan Ada banyak area riset yang mencampur fisika dengan bidang lainnya. Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan prinsip fisika dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat kimia dari atom dan molekul. Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik. Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika. Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika. Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Arah Masa Depan Riset fisika mengalami kemajuan konstan dalam banyak bidang, dan masih akan tetap begitu jauh di masa depan. Dalam fisika benda kondensi, masalah teoritis tak terpecahkan terbesar adalah penjelasan superkonduktivitas suhu-tinggi. Banyak usaha dilakukan untuk membuat spintronik dan komputer kuantum bekerja. Dalam fisika partikel, potongan pertama dari bukti eksperimen untuk fisika di luar Model Standar telah mulai menghasilkan. Yang paling terkenal adalah penunjukan bahwa neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen ini nampaknya telah menyelesaikan masalah solar neutrino yang telah berdiri-lama dalam fisika matahari. Fisika neutrino besar merupakan area riset eksperimen dan teori yang aktif. Dalam beberapa tahun ke depan, pemercepat partikel akan mulai meneliti skala energi dalam jangkauan TeV, yang di mana para eksperimentalis berharap untuk menemukan bukti untuk Higgs boson dan partikel supersimetri. Para teori juga mencoba untuk menyatikan mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi satu teori gravitasi kuantum, sebuah program yang telah berjalan selama setengah abad, dan masih belum menghasilkan buah. Kandidat atas berikutnya adalah Teori-M, teori superstring, dan gravitasi kuantum loop. Banyak fenomena astronomikal dan kosmologikal belum dijelaskan secara memuaskan, termasuk keberadaan sinar kosmik energi ultra-tinggi, asimetri baryon, pemercepatan alam semesta dan percepatan putaran anomali galaksi. Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum, dan fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut sistem kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja. Masalah rumit yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari dinamika dan mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node" dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit ini telah menerima perhatian yang semakin banyak sejak 1970-an untuk beberapa alasan, tidak lain dikarenakan kurangnya metode matematika modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks untuk dapat dimodelkan dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika kompleks juga telah meningkat, seperti dalam pelajaran turbulens dalam aerodinamika atau pengamatan pola pembentukan dalam sistem biologi. Pada 1932, Horrace Lamb meramalkan: ”Saya sudah tua sekarang, dan ketika saya meninggal dan pergi ke surga ada dua hal yang saya harap dapat diterangkan. Satu adalah elektrodinamika kuantum, dan satu lagi adalah gerakan turbulens dari fluida. Dan saya lebih optimis terhadap yang pertama”.

Apakah Neutrino itu?


Gambar di samping merupakan

Tangki tempat mendeteksi Neutrino berdiameter dalam 6 meter dan
panjang sekitar 14 meter, diletakkan 4850 kaki (sekitar 1,5 kilometer dibawah
tanah). Tangki ini diletakkan dibawah tanah supaya klor yang ada dalam tangki
tidak berinteraksi dengan partikel-partikel lain dari matahari, selain neutrino.
Sesuai dengan namanya, neutrino merupakan suatu partikel yang tidak
bermuatan listrik alias netral. Partikel ini diusulkan oleh Pauli pada tahun 1930.
Ketika itu Pauli dan para fisikawan sedang pusing tujuh keliling karena tidak
dapat menjelaskan energi yang hilang dalam peristiwa peluruhan beta (beta decay)
yang mengubah netron menjadi proton dan elektron. Mereka bingung kenapa ada
energi yang hilang? Apakah energi itu tidak kekal? Apakah itu berarti energi bisa
dimusnahkan? Pauli kemudian mengambil inisiatif dan mengusulkan bahwa
energi yang hilang ini sebenarnya dipakai oleh suatu partikel yang tidak bermassa,
tidak terlihat dan bergerak dengan kecepatan cahaya. Empat tahun kemudian,
Enrico Fermi menamakan partikel ini, neutrino ( artinya “little neutral one”).
Tahun 1956 Reines dan Cowan menemukan neutrino dalam eksperimen di dalam
reaktor nuklir (Reines meraih hadiah nobel fisika tahun 1995).
Neutrino banyak dihasilkan dalam reaksi-reaksi fusi baik di Matahari
maupun bintang-bintang lain. Matahari menghasilkan sekitar dua ratus triliun
triliun triliun netrino setiap detik (nah hitung sendiri deh nolnya). Sedangkan
pada supernova (bintang yang meledak di akhir hidupnya) dapat menghasilkan
neutrino 1000 kali lebih banyak dari neutrino di Matahari.
Neutrino tidak berinteraksi dengan materi sehingga mereka bisa tembus
berbagai benda termasuk tubuh kita. Sekitar 65 miliar neutrino dari matahari tiap
cm kuadratnya tiap detik datang ke bumi
Bagaimana sih mendeteksi neutrino ini? Davis, menggunakan sebuah
tangki berisi 100 ton tetrakloroetilena, semacam cairan pembersih. Neutrino
mampu mengubah klor di dalam cairan ini menjadi radioaktif argon. Nah Argon
ini kemudian akan meluruh lagi menjadi klor dengan memancarkan elektron.
Elektron inilah yang diamati oleh detektor (alat pendeteksi). Detektor yang
digunakan oleh Davis di Homestake mines, South Dakota, mencatat bahwa energi
neutrino yang datang sekitar 0.81 megaelektronvolt
Kenapa orang mempelajari neutrino yang berasal dari Matahari (solar
neutrino) ini? Dengan mempelajari neutrino orang akan tahu berapa laju reaksi
fusi yang terjadi dibintang-bintang. Hasil ini akan membantu menjelaskan
bagaimana terjadinya evolusi bintang, berapa umur bintang dan bagaimana
matahari itu bersinar? Disamping itu dengan meneliti neutrino ini maka kita bisa
tahu apakah neutrino itu sungguh-sungguh tidak punya massa atau ada jenis
neutrino yang mempunyai massa. Ini penting untuk menguji kebenaran dari teori
fisika standard model yang memprediksi bahwa neutrino itu tidak bermassa

Soal Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik

Soal Cahaya dan Listrik Statis

Soal Optika Geometri

Soal Ulangan GHS

Soal Ulangan Gesekan dan Gravitasi

Soal Ulangan Gerak Melingkar

Soal Ulangan Dinamika Partikel

Soal Ulangan Termodinamika

Soal Ulangan Kinematika Gerak Partikel

Soal Ulangan Dinamika Rotasi

Soal Ulangan Harian Teori Kinetik Gas

Soal Ulangan Harian Radiasi Benda Hitam, Fisika Atom, Relativitas dan Fisika Inti

Soal Ulangan Harian Gelombang dan Bunyi

Soal Ulangan Harian Besaran dan Vektor

Manusia Bisa Melihat Medan Magnet


Tri Wahono



Tanpa disadari, manusia sebenarnya bisa melihat medan magnet Bumi karena adanya suatu senyawa dalam mata. Ada kemungkinan, nenek moyang manusia dulu punya kemampuan tersebut.

Sebuah studi menunjukkan bahwa ada kemungkinan protein bernama cryptochrome muncul pada retina. Protein tersebut banyak didapati pada hewan dan tumbuhan sehingga beberapa spesies bisa menggunakan medan magnet Bumi untuk melakukan navigasi.

Elektron dalam molekul cryptochrome saling terkait. Medan magnet Bumi menyebabkan elektron bergoyang. Reaksi kimiawi untuk merespons goyangnya elektron tersebut membuat burung dapat melihat medan maget dalam warna-warni.

Para peneliti sebelumnya mengira kalah cryptochrome tidak memiliki banyak keuntungan bagi manusia sehingga tidak dapat mengenali medan magnet seperti burung. Karenanya, manusia butuh patokan atau perangkat GPS untuk mengetahui arah.

Sangkaan ini yang sepertinya harus diubah setelah para ahli saraf dari University of Massachusetts melakukan penelitian. Mereka mengambil cryptochrome dari manusia dan memberikannya pada lalat buah yang kehilangan kemampuan melihat medan magnet. Hasilnya, seperti dilaporkan Wired Science, lalat buah kembali memiliki kemampuan melihat medan magnet.

Sayangya pada manusia, cara kerja cryptochrome tidak seperti pada lalat. "Kami tidak tahu apakah kerja molekul itu sama pada retina manusia. Tapi kemungkinan itu ada," kata Steven Reppert, ahli saraf dari University of Massachusetts. Saat ini ilmuwan mengetahui bahwa cryptochrome pada manusia berfungsi sebagai jam molekul, bukan sebagai kompas.

Tapi para peneliti menduga bahwa nenek moyang manusia terbantu dengan adanya protein tersebut untuk menentukan arah. Jika suatu saat para peneliti berhasil mengembalikan kemampuan tersebut... selamat tinggal perangkat GPS.

Siswa papua yang telah menguasai Matematika dengan...

I LOVE U PhYsiCS: Siswa papua yang telah menguasai Matematika dengan...

Soal-soal Introductory Physics, High School



Modul Fisika Dasar

Modul Fisika Dasar/Yohanes V.D. Ola 11

Soal-soal Wordphysics 11

Soal-soal Wordphysics 10

Soal-soal Wordphysics 9

Soal-soal Wordphysics 8

Soal-soal Wordphysics 7

Soal-soal Wordphysics 6

Soal-soal Wordphysics 5

Soal-soal Wordphysics 4

Soal-soal Wordphysics 3

Soal-soal Wordphysics 2

Soal-soal Wordphysics 1

KKM FISIKA SMP

Kkm Smp Fisika

Enrico Fermi (29 Sept 1901 – 28 November 1954) : Bapak Bom Atom Berpenampilan Sederhana


Nur G.D.

ANDAI Enrico Fermi tidak memutuskan hijrah ke Amerika Serikat pada tahun 1938, mungkin Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, tak luluh lantak akibat dihantam bom atom. Peta politik dan kekuatan militer dunia pun tidak akan seperti sekarang di mana Amerika menjadi demikian jumawa. Dan umat manusia tidak akan terlalu skeptis terhadap pemanfaatan energi nuklir untuk kesejahteraan hidup.
Tapi, sejarah memang tak bisa diputar ulang. Semua sudah terjadi. Meski ia ilmuwan besar dan dikaruniai otak cemerlang, Fermi tetap saja seorang anak manusia yang tak bisa melepaskan diri dari takdirnya, sebagai bagian dari unsur penting sejarah yang menciptakan wajah dunia mencapai bentuknya seperti sekarang. Andai pun Fermi memutuskan tetap tinggal di Italia dan mengabdikan segala kemampuannya untuk kepentingan negara dan bangsanya, belum tentu pula tidak tercipta bom atom.
Maklum saja, saat Fermi mencapai puncak karier ilmiahnya, dunia tengah berada di ambang Perang Dunia II. Dua kutub yang berseberangan, yakni antara Poros As beranggotakan Jepang, Italia, dan Jerman di satu sisi, dan pihak sekutu yang dipimpin Amerika Serikat dengan sekutunya di pihak lain, tengah menyusun kekuatan armada perang mereka. Para ilmuwan top di masing-masing negara, mau tak mau, terlibat dalam putaran konflik tersebut. Sebagai ilmuwan dan ahli fisika terkemuka, Fermi tentu saja jadi incaran pemerintahan fasis pimpinan Mussolini. Tentu, Fermi sadar betul akan posisinya dan tentu saja ia tak akan sudi jika sampai terjadi kecemerlangan otaknya kelak dijadikan senjata pembunuh untuk membela kepentingan rezim Mussolini. Mengapa bisa begitu?
Meski anak seorang pejabat pemerintahan--ayahnya, Alberto Fermi, menjabat sebagai inspektur kepala di Kementerian Komunikasi\x{2014}Fermi menganut paham politik yang anti-fasisme. Artinya, secara politik ia berseberangan dengan Mussolini. Selain itu, pemerintahan fasis Mussolini menerapkan suatu undang-undang yang anti-Semit (Yahudi). Padahal, sang istri, Laura Capon, yang dinikahinya pada tahun 1928, adalah wanita keturunan Yahudi.
Oleh karena itulah, dengan alasan politis itu pula, usai menerima hadiah Nobel di Stockholm, Swedia pada Desember 1938, Fermi dan istri, serta kedua anaknya tidak pulang ke Italia, melainkan langsung \x{201D}menyeberang\x{201D} ke New York, Amerika Serikat.Tentu saja, kedatangan Fermi di AS membuat girang pihak AS dan Sekutu. Mereka bak mendapatkan durian jatuh. Fermi langsung mendapat tempat terhormat di Universitas Columbia.
Senjata nuklir
Sejak masih di Roma, Fermi sudah dikenal sebagai ahli fisika yang brilian. Ia dan kelompoknya memberi kontribusi penting terhadap banyak aspek teori dan praktik fisika, antara lain teori statistik Fermi-Dirac, teori peluruhan beta, dan yang paling monumental adalah penemuan neutron lambat yang menyebabkan sebuah unsur memiliki sifat radioaktif, yang kelak menjadi dasar kerja dari sebuah reaktor nuklir. Hadiah Nobel bidang fisika yang diterima Fermi tahun 1938 pun berkat jasa-jasanya tersebut.
Sebelum mendapatkan Nobel, Fermi dan timnya di Roma secara intensif melakukan serangkaian percobaan dengan cara menembakkan neutron terhadap unsur-unsur dengan massa atom lebih ringan sehingga terbentuk atom bermassa lebih besar. Namun, saat itu mereka kurang mengamati fenomena fisi inti atau pembelahan atom. Tak satu pun anggota tim yang percaya\x{2014}atas dasar perhitungan teoritis\x{2014}bahwa neutron memiliki energi yang cukup untuk bisa membelah atom berukuran besar menjadi dua bagian unsur yang lebih ringan.
Hingga kedatangannya di AS, Fermi masih belum meyakini bahwa proses penyerapan neutron oleh unsur uranium bisa menyebabkan atom-atom unsur tersebut mengalami pembelahan. Karenanya, hingga saat itu pula Fermi belum punya gagasan yang jelas untuk mengembangkan temuannya mengenai reaksi nuklir untuk kepentingan pembuatan senjata pemusnah berupa bom atom. Namun, ketika tiga ilmuwan Jerman masing-masing Lise Meitner, Otto Hahn, dan Fritz Strassman pada awal 1939 melaporkan hasil temuannya, semuanya berubah dengan cepat dan Fermi langsung masuk ke dalam putaran nasib, ia harus memainkan peran penting dalam urusan nuklir.
Tiga ilmuwan Jerman itu menemukan bahwa penyerapan neutron-neutron kadang bisa menyebabkan atom uranium mengalami pembelahan. Saat mendengar laporan itu, Fermi dan kawan-kawan di Universitas Columbia menyadari bahwa pembelahan atom uranium dapat melepaskan cukup neutron untuk memulai reaksi berantai. Ini jelas berpotensi besar digunakan untuk pembuatan senjata nuklir. Fermi dan sejumlah ahli fisika segera menyadari bahaya yang mungkin terjadi jika sampai pihak Nazi Jerman dan pemerintahan fasis Mussolini mengembangkan senjata nuklir dengan memanfaatkan reaksi berantai sebagai akibat dari adanya pelepasan neutron.
Berkat bantuan Leo Szilard dan Albert Einstein yang mendesak Presiden AS, Franklin D. Roosevelt, agar memberi perhatian terhadap kemungkinan Nazi mengembangkan bom atom, reaktor nuklir pertama di dunia, Chicago Pile-1, dibangun di sebuah lapangan skuas di bawah stadion sepakbola Stagg Field, Universitas Chicago, pada 2 Desember 1942. Dalam projek tersebut, peran Fermi benar-benar sentral. Setiap tahap direncanakan secara hati-hati dan seluruh perhitungan dilakukan sendiri secara teliti oleh Fermi.
Pembangunan reaktor nuklir Chicago Pile-1 menjadi tahap awal bagi pembangunan reaktor nuklir yang lebih besar di Hanford, Washington. Reaktor nuklir terakhir inilah yang kemudian digunakan menghasilkan \x{201D}benih-benih\x{201D} plutonium bagi bom atom yang digunakan untuk keperluan percobaan seperti Trinity dan Fat Man yang meluluhlantakkan Nagasaki. Berkat bantuan dan peran Fermi dalam mengembangkan reaktor nuklir dan kemudian tercipta senjata nuklir berupa bom atom, Amerika bisa seperti sekarang dengan segala sepak terjangnya.
Ilmuwan sederhana
Terlepas dari peran yang dimainkannya dalam terciptanya senjata nuklir, Fermi yang punya hobi jalan kaki, mendaki gunung, meluncur di salju ini dikenal luas sebagai satu-satunya ahli fisika di abad ke-20 yang dihormati karena keahliannya dalam dua bidang sekaligus, teori dan eksperimen. Fermi juga dikenal sebagai pribadi yang lebih menyukai hal-hal simpel, bersikap sederhana, dan disukai oleh banyak kalangan.
Berkenaan tentang Fermi, ahli sejarah fisika kenamaan C.P. Snow mengatakan, \x{201D}Andai Fermi lahir beberapa tahun lebih awal, orang bisa membayangkan dia (Fermi) menemukan inti atom Rutherford dan kemudian mengembangkan teori atom hidrogen Bohr. Jika kata-kata ini dianggap berlebihan, maka sesungguhnya segala sesuatu tentang Fermi memang seperti kata-kata yang berlebihan\x{201D}.
Fermi tidak menyukai teori-teori yang rumit. Meski ia memiliki kemampuan luar biasa dalam hal matematika, tapi ia tidak menggunakan kemampuan itu selama pekerjaannya bisa dilakukan dengan cara yang jauh lebih sederhana. Dia terkenal karena mampu menjawab setiap persoalan secara cepat dan akurat, padahal persoalan tersebut sering membuat orang lain bingung.
Henry DeWolf Smyth, Pimpinan Departemen Fisika Princeton, pernah suatu kali mengundang Fermi mengunjungi sejumlah percobaan menggunakan cyclotron (pemecah atom) Pinceton. Sambil berjalan memasuki lab, Smyth menyaksikan sang ilmuwan sederhana itu membantu seorang mahasiswa memindahkan meja dan mau saja disuruh-suruh mahasiswa. Di lain waktu, eksekutif Du Pont melakukan kunjungan untuk melihat Fermi di Columbia. Sang eksekutif tidak menemukan Fermi di kantor atau labnya, namun ia malah dikejutkan sang peraih nobel itu di sebuah bengkel, sedang memotong selembar timah menggunakan gunting besar.
Pada tanggal 28 November 1954 Fermi meninggal pada usia 53 tahun karena kanker perut, di Chicago, Illinois dan dikuburkan di kompleks kuburan Oak Woods Cemetery. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, unsur kimia bernomor 100 diberi nama Fermium, sesuai namanya. Ia juga dikenal sebagai \x{201D}Bapak Bom Atom\x{201D}. Sebuah polling yang dilakukan majalah Time menempatkan Fermi sebagai ilmuwan paling top di antara ilmuwan lain di abad ke-20.

100 tahun Einstein


*** 100 tahun Einstein (1905 - 2005) ***
http://www.fisikaasyik.com/media/images/news/einstein_f.jpg
Jika Anda berpikir susah untuk mengerti pikiran anak muda, cobalah dengan kasus ibunya Einstein. Saat dia masih remaja, Einstein berangan-angan seperti apakah bentuk gelombang cahaya apabila dia dapat mengamatinya saat bergerak secepat cahaya juga.
Ini hanya salah satu anekdot tentang masa muda Einstein. Tetapi apa yang dibuat oleh Einstein 100 tahun yang lalu sepertinya tidak ada kaitannya dengan kehidupan masa kini. Tanpa karyanya di tahun 1905, seperti apakah kemajuan kita kini? Apa yang akan terjadi apabila Einstein tidak pernah mempublikasikan karyanya?
"Kita masih akan hidup dalam kejayaan abad ke-19," kata Joao Magueijo, pengarang dari Faster Than the Speed of Light dan fisikawan teori dari Blackett Laboratory di London's Imperial College. "Saya mengatakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil karyanya memang mempengaruhi dasar-dasar fisika tetapi juga mempengaruhi teknologi serta sejarah dan kebudayaan."
Bagaimanakah satu orang berpengaruh sedemikian besarnya? Einstein menamatkan sekolahnya pada umur 15 tahun tanpa prestasi luar biasa, dilatih di Zurich, Swiss, sebagai guru Fisika dan Matematika, kemudian bekerja sebagai pegawai pada kantor hak paten. Tetapi saat bekerja dan dalam waktu luangnya, dia menuliskan pemikirannya yang beranjak dewasa dalam tulisan berjudul, "On the Electrodynamics of Moving Bodies." Saat itu bulan Juni 1905, tahun dimana Einstein mengubah fisika dan cara kita melihat dunia, untuk selamanya.
Einstein telah mengguncangkan dunia fisika pada bulan Maret. Dan dia melakukannya lagi beberapa bulan kemudian. Untuk merayakan 100 tahun dari pencapaian ini dan menandakan 50 tahun sejak wafatnya Einstein, tahun 2005 telah dinyatakan sebagai World Year of Physics (tahun Fisika). (di Inggris dan Irlandia dinamakan tahun Einstein.)
Dalam karyanya yang gemilang ini, Einstein yang saat itu berumur 26 tahun menuliskan hal yang radikal dan pemikiran paling tinggi sejak zamannya Isaac Newton di abad ke-17. Pertama, Einstein mengemukakan bahwa cahaya juga memilki sifat seperti gelombang. Dia menyebutnya sebagai pemikiran paling revolusioner dan tahun 1921 dia memenangkan hadiah Nobel untuk itu. Ini adalah teori dari cahaya yang berlanjut menjadi mekanika Quantum.
Kedua, Einstein menuliskan tentang teori relativitas khusus. Newton berkata, "Dimensi waktu ada dengan sendirinya dan bergerak lurus tanpa dapat diganggu oleh faktor luar," dan membuat pernyataan yang sama tentang angkasa luar, tetapi Einstein membuktikan bahwa waktu dan ruang tidaklah absolut melainkan sebaliknya relatif.
Konsep ini memang sudah dimengerti, sehingga perusahaan ban Pirelli mebuat sebuah kompetisi untuk menemukan penjelasan paling tepat. Hadiahnya? 25.000 Euro, dengan kurs di Indonesia apabila 1 Euro = Rp. 10.000, jadinya Rp. 250.000.000 (1/4 milyar boo!).
Akhirnya ada hukum gerak Brown -- yang dapat menjelaskan tentang pergerakan partikel. Hukum ini menjelaskan keberadaan atom dan molekul, sesuatu yang kita terima kini.
Teori relativitas khusus di tahun 1905 menjadikan Einstein membuat teori relativitas umum di tahun 1915. "Teori tentang relativias umum adalah teori tentang gravitasi terbaik hingga kini," kata Fay Dowker, seorang fisikawan yang juga bekerja di Imperial College, London. "Menurut hukum relativitas umum, ruang dan waktu terpisah secara konsep, tetapi disatukan dalam satu bentuk : Ruang Waktu (spacetime)," kata Dowker. "Fenomena yang kita alami seperti kekuatan gravitasi adalah manifestasi bahwa spacetime dipercepat dan dibentuk oleh partikel di dalamnya".
Teori relativitas ini merupakan bagian dari persamaan paling terkenal di dunia: E=mc². Dengan persamaan ini Einstein menunjukkan bahwa massa dapat diubah menjadi energi yang luar biasa besar. Dalam sejarah, persamaan ini mengakhiri Perang Dunia II di Pasifik, saat bom atom dijatuhkan ke kota-kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki.
Persamaan ini menjadi lagu pada album artis hip-hop London MC Vader: "Einstein (not enough time)" (.mp3).
Apa lagi hasil dari karya Einstein? Berikut pernyataan dari Steven Weinberg, professor di bidang fisika di University Texas di Austin dan merupakan pemenang Nobel Fisika tahun 1979:
"Tanpa teori Einstein tentang photon, kita tidak akan memiliki laser. Tanpa teori relativitas umum Einstei, kita tidak memilki cara untuk mengerti tentang evolusi dari alam semesta. Yang terburuk, tanpa teori relativitas Einstein kita tidak akan mengerti tentang partikel-partikel dasar dan nuklei atom."
Kita tidak akan memiliki komputer tanpa teori Kuantum, dan pesawat akan terbang di luar jalurnya jika global positioning systems (GPS) gagal untuk menyesuaikan karena adanya relativitas. Komputer, cara bepergian dan cara berkomunikasi yang kita tahu tidak pernah adat. Hal-hal ini adalah akibat dari karya Einstein, tetapi dia juga berminat dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih besar. Malah sebenarnya dia adalah pertanyaan yang terbesar.
"Aku ingin tahu bagaimana cara Tuhan membuat dunia ini" dalam pernyataan Einstein yang terkenal "Aku tidak berminat pada fenomena ini atau itu pada spektrum atau elemen itu. Aku ingin mengetahui pemikiran-pemikianNya; sisanya hanyalah detil".
Pada bagian ini Einstein tidak dapat dikatakan berhasil.
"Pada sebuah derajat dia malah membuat lebih banyak permasalahn daripada yang diselesaikannya," kata Magueijo. "Ini adalah tanda dari ilmuwan besar. Dia membulai kosmologi modern, tetapi kita masih tidak tahu asal mula alam semesta. Dia menerangkan gravitasi dan kuantum, tetapi tidak pernah menerangkan kepada kita bagaimana cara menyatukannya".
Menyatukan semuanya adalah salah satu dari impian Einstein yang belum terpenuhi. Ini adalah salah satu usaha dari penerusnya. teori String adalah salah satu usaha untuk menyatukan keduanya, tetapi tanpa karya Einstein yang telah berumur 100 tahun, ilmu pengetahuan akan bergerak ke arah yang sangat berbeda.
"Saya pikir tanpa Einstein pun teori-teori ini masih akan ditemukan," kata Weinberg, "karena tidak seperti karya artis ataupun mitos religitius, mereka adalah mereka karena itulah adanya dunia".
Einstein mempercepat pengertian kita tentang alam semesta, tetapi kita tetap akan menuju kesana pada akhirnya. Dia mengakui inilah caranya ilmu pengetahuan bekerja. Saat Edwin Hubble memperlihatkan bukti bahwa alam semesta tetap berkembang, sebagai contoh, Einstein mengakui bahwa dia salah.
Di tahun-tahun mendatang, Einstein berkata "Satu hal yang saya pelajari dalam hidup saya adalah bahwa segala ilmu pengetahuan kita; dibuat untuk melawan kenyataan, adalah primitif dan kekanak-kanankan - tetapi adalah hal paling berharga yang kita miliki."
Dia menjadi ikon dan tetap menjadi model, dan mungkin dia akan tetap menginspirasi kita untuk 100 tahun yang mendatang.

*** 100 tahun Einstein (1905 - 2005) ***
http://www.fisikaasyik.com/media/images/news/einstein_f.jpg
Jika Anda berpikir susah untuk mengerti pikiran anak muda, cobalah dengan kasus ibunya Einstein. Saat dia masih remaja, Einstein berangan-angan seperti apakah bentuk gelombang cahaya apabila dia dapat mengamatinya saat bergerak secepat cahaya juga.
Ini hanya salah satu anekdot tentang masa muda Einstein. Tetapi apa yang dibuat oleh Einstein 100 tahun yang lalu sepertinya tidak ada kaitannya dengan kehidupan masa kini. Tanpa karyanya di tahun 1905, seperti apakah kemajuan kita kini? Apa yang akan terjadi apabila Einstein tidak pernah mempublikasikan karyanya?
"Kita masih akan hidup dalam kejayaan abad ke-19," kata Joao Magueijo, pengarang dari Faster Than the Speed of Light dan fisikawan teori dari Blackett Laboratory di London's Imperial College. "Saya mengatakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil karyanya memang mempengaruhi dasar-dasar fisika tetapi juga mempengaruhi teknologi serta sejarah dan kebudayaan."
Bagaimanakah satu orang berpengaruh sedemikian besarnya? Einstein menamatkan sekolahnya pada umur 15 tahun tanpa prestasi luar biasa, dilatih di Zurich, Swiss, sebagai guru Fisika dan Matematika, kemudian bekerja sebagai pegawai pada kantor hak paten. Tetapi saat bekerja dan dalam waktu luangnya, dia menuliskan pemikirannya yang beranjak dewasa dalam tulisan berjudul, "On the Electrodynamics of Moving Bodies." Saat itu bulan Juni 1905, tahun dimana Einstein mengubah fisika dan cara kita melihat dunia, untuk selamanya.
Einstein telah mengguncangkan dunia fisika pada bulan Maret. Dan dia melakukannya lagi beberapa bulan kemudian. Untuk merayakan 100 tahun dari pencapaian ini dan menandakan 50 tahun sejak wafatnya Einstein, tahun 2005 telah dinyatakan sebagai World Year of Physics (tahun Fisika). (di Inggris dan Irlandia dinamakan tahun Einstein.)
Dalam karyanya yang gemilang ini, Einstein yang saat itu berumur 26 tahun menuliskan hal yang radikal dan pemikiran paling tinggi sejak zamannya Isaac Newton di abad ke-17. Pertama, Einstein mengemukakan bahwa cahaya juga memilki sifat seperti gelombang. Dia menyebutnya sebagai pemikiran paling revolusioner dan tahun 1921 dia memenangkan hadiah Nobel untuk itu. Ini adalah teori dari cahaya yang berlanjut menjadi mekanika Quantum.
Kedua, Einstein menuliskan tentang teori relativitas khusus. Newton berkata, "Dimensi waktu ada dengan sendirinya dan bergerak lurus tanpa dapat diganggu oleh faktor luar," dan membuat pernyataan yang sama tentang angkasa luar, tetapi Einstein membuktikan bahwa waktu dan ruang tidaklah absolut melainkan sebaliknya relatif.
Konsep ini memang sudah dimengerti, sehingga perusahaan ban Pirelli mebuat sebuah kompetisi untuk menemukan penjelasan paling tepat. Hadiahnya? 25.000 Euro, dengan kurs di Indonesia apabila 1 Euro = Rp. 10.000, jadinya Rp. 250.000.000 (1/4 milyar boo!).
Akhirnya ada hukum gerak Brown -- yang dapat menjelaskan tentang pergerakan partikel. Hukum ini menjelaskan keberadaan atom dan molekul, sesuatu yang kita terima kini.
Teori relativitas khusus di tahun 1905 menjadikan Einstein membuat teori relativitas umum di tahun 1915. "Teori tentang relativias umum adalah teori tentang gravitasi terbaik hingga kini," kata Fay Dowker, seorang fisikawan yang juga bekerja di Imperial College, London. "Menurut hukum relativitas umum, ruang dan waktu terpisah secara konsep, tetapi disatukan dalam satu bentuk : Ruang Waktu (spacetime)," kata Dowker. "Fenomena yang kita alami seperti kekuatan gravitasi adalah manifestasi bahwa spacetime dipercepat dan dibentuk oleh partikel di dalamnya".
Teori relativitas ini merupakan bagian dari persamaan paling terkenal di dunia: E=mc². Dengan persamaan ini Einstein menunjukkan bahwa massa dapat diubah menjadi energi yang luar biasa besar. Dalam sejarah, persamaan ini mengakhiri Perang Dunia II di Pasifik, saat bom atom dijatuhkan ke kota-kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki.
Persamaan ini menjadi lagu pada album artis hip-hop London MC Vader: "Einstein (not enough time)" (.mp3).
Apa lagi hasil dari karya Einstein? Berikut pernyataan dari Steven Weinberg, professor di bidang fisika di University Texas di Austin dan merupakan pemenang Nobel Fisika tahun 1979:
"Tanpa teori Einstein tentang photon, kita tidak akan memiliki laser. Tanpa teori relativitas umum Einstei, kita tidak memilki cara untuk mengerti tentang evolusi dari alam semesta. Yang terburuk, tanpa teori relativitas Einstein kita tidak akan mengerti tentang partikel-partikel dasar dan nuklei atom."
Kita tidak akan memiliki komputer tanpa teori Kuantum, dan pesawat akan terbang di luar jalurnya jika global positioning systems (GPS) gagal untuk menyesuaikan karena adanya relativitas. Komputer, cara bepergian dan cara berkomunikasi yang kita tahu tidak pernah adat. Hal-hal ini adalah akibat dari karya Einstein, tetapi dia juga berminat dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih besar. Malah sebenarnya dia adalah pertanyaan yang terbesar.
"Aku ingin tahu bagaimana cara Tuhan membuat dunia ini" dalam pernyataan Einstein yang terkenal "Aku tidak berminat pada fenomena ini atau itu pada spektrum atau elemen itu. Aku ingin mengetahui pemikiran-pemikianNya; sisanya hanyalah detil".
Pada bagian ini Einstein tidak dapat dikatakan berhasil.
"Pada sebuah derajat dia malah membuat lebih banyak permasalahn daripada yang diselesaikannya," kata Magueijo. "Ini adalah tanda dari ilmuwan besar. Dia membulai kosmologi modern, tetapi kita masih tidak tahu asal mula alam semesta. Dia menerangkan gravitasi dan kuantum, tetapi tidak pernah menerangkan kepada kita bagaimana cara menyatukannya".
Menyatukan semuanya adalah salah satu dari impian Einstein yang belum terpenuhi. Ini adalah salah satu usaha dari penerusnya. teori String adalah salah satu usaha untuk menyatukan keduanya, tetapi tanpa karya Einstein yang telah berumur 100 tahun, ilmu pengetahuan akan bergerak ke arah yang sangat berbeda.
"Saya pikir tanpa Einstein pun teori-teori ini masih akan ditemukan," kata Weinberg, "karena tidak seperti karya artis ataupun mitos religitius, mereka adalah mereka karena itulah adanya dunia".
Einstein mempercepat pengertian kita tentang alam semesta, tetapi kita tetap akan menuju kesana pada akhirnya. Dia mengakui inilah caranya ilmu pengetahuan bekerja. Saat Edwin Hubble memperlihatkan bukti bahwa alam semesta tetap berkembang, sebagai contoh, Einstein mengakui bahwa dia salah.
Di tahun-tahun mendatang, Einstein berkata "Satu hal yang saya pelajari dalam hidup saya adalah bahwa segala ilmu pengetahuan kita; dibuat untuk melawan kenyataan, adalah primitif dan kekanak-kanankan - tetapi adalah hal paling berharga yang kita miliki."
Dia menjadi ikon dan tetap menjadi model, dan mungkin dia akan tetap menginspirasi kita untuk 100 tahun yang mendatang.

Contact Form

Powered byEMF Forms Online
Report Abuse