Pages

Douglas Dean Osheroff : Hadiah Tak Membuat Hidup Peneliti Menarik -


Mahasiswa tingkat doktoral itu tertegun melihat perubahan fase helium tiga cair yang tengah diamatinya.
Mahasiswa tingkat doktoral itu tertegun melihat perubahan fase helium tiga cair yang tengah diamatinya. Itulah superfluiditas isotop helium tiga yang telah lama dicari para ilmuwan. Temuan besar Prof Dr Douglas Dean Osheroff itu terjadi pada 1972--saat usianya masih 27 tahun itu--baru dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika pada 1996.
Harus menunggu 24 tahun untuk memperoleh penghargaan paling bergengsi di dunia ilmu pengetahuan. Namun, Osheroff (kini 60 tahun) selalu menekankan bahwa dirinya tak pernah berharap memperoleh Hadiah Nobel. Walaupun tergolong sebagai fisikawan eksperimen yang bagus, menurut dia, masih banyak ilmuwan yang jauh lebih cerdas dibanding dia.
Dia merupakan salah satu dari 48 peraih Nobel yang mendukung calon presiden Partai Demokrat, John Kerry. Itulah sebabnya dia tidak begitu suka dengan Presiden George W. Bush, bahkan terang-terangan menyebut Bush dan Dick Cheney sebagai anggota kartel minyak dan tak mendorong pemakaian energi bersih.
Di sela-sela kegiatannya yang padat dalam memperingati 100 tahun Teori Einstein yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Osheroff menerima wartawan Tempo, Tjandra Dewi, Zacharias Wuragil, Yandhrie Arvian, dan Dody Hidayat, untuk melakukan wawancara khusus pada Jumat (18/11) di sebuah hotel di Jakarta Selatan, tempatnya menginap.
Anda mengaku cuma seorang fisikawan biasa di laboratorium dan tiba-tiba Hadiah Nobel itu datang. Apa itu sama seperti lompatan besar dalam hidup Anda?
Memang sangat menarik karena saya pikir saya adalah fisikawan eksperimen yang baik. Tapi untuk menyatakan bahwa saya adalah seorang pakar di segala bidang yang terkait ilmu pengetahuan, itu tidak benar sama sekali.
Saya khawatir dengan apa yang terjadi di seluruh negara, entah mengapa orang berpikir peraih Hadiah Nobel adalah orang paling pintar dan satu-satunya kaum cerdik pandai. Mereka selalu bertanya, meminta pandangan pemenang Nobel. Kadang saya tidak merasa keberatan, tapi sering juga saya pikir pandangan saya tidak bermanfaat karena bukan pakar masalah itu. Pertanyaan yang diajukan terkadang masalah sederhana. Tapi, kalau saya bilang tidak paham, mereka bilang, "Tidak mungkin. Anda pasti tahu, kan Anda Nobelis."
Di luar sana banyak orang, banyak ilmuwan cerdas, dan hanya sedikit di antaranya yang memperoleh Hadiah Nobel. Saya pikir banyak orang yang prihatin atas efek Hadiah Nobel, padahal banyak ilmuwan cerdas lainnya di luar sana. Seperti saya, sekarang sering bepergian. Kalau dulu, sebelum mendapat Hadiah Nobel, perjalanan saya paling 30 ribu mil setahun, sekarang lebih dari 120 ribu mil setahun.
Penemuan Anda tentang superfluiditas helium-3 itu bukanlah hal yang tidak sengaja?
Itu terjadi secara kebetulan. Para ilmuwan telah bertahun-tahun mencari superfluiditas helium-3 dengan temperatur di bawah 2.000 derajat Celsius tapi tidak melihatnya. Saya tidak mencari itu, tapi justru lewat percobaan sangat sederhana, bahkan tidak direncanakan dan bukan apa yang seharusnya saya lakukan. Saya menemukan kejadian aneh, dan ketika itu terjadi lagi, saya tahu bahwa itu adalah transisi likuid helium-3. Perlu waktu enam bulan untuk mengetahui bahwa keanehan itu adalah fase transfigurasi helium-3 menjadi superfluiditas.
Jadi kami menemukan apa yang sebetulnya bukan tujuan kami semula. Yah, boleh dibilang saya memang beruntung. Tapi saya juga berpikir, ketika melihat lagi buku catatan laboratorium itu, saya sungguh terkejut bagaimana seorang mahasiswa tingkat doktoral bisa amat matang dalam memahami ilmu pengetahuan. Tapi mungkin alasan mengapa saya bisa sematang itu karena saya mulai bereksperimen sejak masih berusia 6 tahun. Membongkar semua barang dan mencoba menyusunnya kembali hanya untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya. Saya punya intuisi fisika yang sangat baik.
Saya sangat khawatir sekarang ini, karena anak-anak menghabiskan waktu luangnya tidak lagi dengan membangun radio transistor atau roket. Mereka lebih banyak bermain di depan komputer setiap saat sehingga mereka punya intuisi hebat soal pemrograman, tapi tidak punya intuisi alamiah. Saya sangat risau mengenai masalah ini. Saya menduga, sudah lewat masanya anak-anak dapat membuat roket atau bom tanpa diinvestigasi polisi.
Setelah menemukan superfluiditas helium-3, apakah penelitian awal Anda tinggalkan?
Apa yang seharusnya saya lakukan untuk gelar PhD memang tidak tercapai. Tapi tentu saja temuan superfluiditas ini lebih menarik dan lebih penting sehingga mereka tetap memberi saya gelar PhD.
Ini sangat menyenangkan, saya pernah berbicara di The Stanford Memorial Church, seminar tentang "Apa yang Berarti bagi Saya". Tujuannya untuk memotivasi orang bangun pagi dan bekerja sampai larut malam, apa hasrat mereka. Jadi saya berbicara kepada orang banyak tentang kenikmatan mengajukan pertanyaan kepada alam dan kegembiraan menemukan sesuatu.
Seorang mahasiswi kimia tingkat doktoral mengacungkan tangan dan tidak yakin bisa melakukan penemuan penting dalam kariernya, serta merasa keliru mengambil program doktoral di bidang kimia. Saya katakan, "Tidak. Sebaliknya, jika Anda mendapat PhD karena berharap bisa memperoleh penemuan besar, Anda akan jadi orang yang tidak bahagia dan frustrasi. Sebab, yang menjadikan hidup seorang peneliti menarik bukanlah hadiah, tapi tantangan yang muncul setiap hari dan hal-hal kecil yang dapat Anda lakukan untuk membuat kualitas ilmu pengetahuan semakin baik. Jadi hal-hal kecil itulah yang membuatnya menarik.
Saya bukan theorist, tapi experimentalist, dan ada banyak perbedaan kecil yang saya pikirkan, tapi membuat, merancang segala sesuatu yang terbaik, dan bebas melakukan keinginan saya serta percaya atas hasilnya serta semua yang terkait dengan riset bukanlah untuk mencari penghargaan. Tapi yang saya rasakan adalah kenikmatan saat melakukan semua itu.
Memang memperoleh Hadiah Nobel sangat menyenangkan. Satu-satunya masalah, mereka seharusnya memberi Anda waktu ekstra 10 jam sehari atau dua bulan dalam setahun. Terlalu banyak kesempatan melakukan begitu banyak hal yang menarik dan berguna.
Selain melakukan eksperimen di laboratorium, Anda mengajar. Ada seorang mahasiswa Stanford University asal Indonesia, Evelyn Mintarno, yang pernah berada di bawah bimbingan Anda. Bagaimana pendapat Anda mengenai dia?
Dia sangat cerdas, lebih baik daripada saudaranya. Keduanya mendapat nilai A+ di kelas. Tapi Evelyn benar-benar cemerlang. Memang bukan nomor satu, mungkin nomor dua dari 300 murid di kelasnya. Saya heran, anak-anak dari Indonesia ini sungguh pandai. Bagaimana mereka memperoleh pendidikan yang demikian bagus?
Apakah suatu saat dia akan dapat meraih Hadiah Nobel?
Tak ada alasan mengapa dia tidak bisa mendapat Hadiah Nobel. Dia benar-benar pintar. Tapi kemungkinan orang mendapat Hadiah Nobel sangat kecil. Mereka tidak memberikannya dengan mudah. Ada kemungkinan, tapi jangan menghabiskan, atau membuang karier atau hidup hanya untuk menunggu Hadiah Nobel.
Dalam kasus saya, tidak pernah berpikir akan mendapat Hadiah Nobel. Walaupun saya rasa akan mendapatkannya, karena semua komunitas ilmuwan mencari superfluiditas helium-3. Penemuan itu amat penting karena amat berguna sebagai model sistem memahami berbagai sifat pada sistem lainnya.
Namun tetap saja, saya rasa kami tidak akan memperoleh Hadiah Nobel. Tahun pertama kami memperoleh penghargaan internasional pada 1977, kami dinominasikan dan itu terjadi setelah bertahun-tahun. Setelah sadar, saya selalu gelisah setiap Oktober, saat pengumuman Hadiah Nobel karena saya sangat sibuk.
Hadiah Nobel membuat kehidupan saya tiba-tiba jungkir-balik. Sesungguhnya saya tidak ingin mendapat Nobel, tapi saya juga tidak ingin tidak mendapatkannya. Sulit dideskripsikan tapi saya berhenti mencemaskan semuanya.
Saya mengenal banyak ilmuwan yang termasuk dalam komunitas Pre Nobel Laureate. Tidak semuanya mendapat Hadiah Nobel. Beberapa di antaranya lebih cerdas dan jam terbang risetnya lebih lama dibanding saya. Jadi ingat, banyak penemuan yang tidak pernah mendapatkan penghargaan sama sekali.
Untuk melakukan suatu eksperimen Anda tidak perlu punya otak supercerdas. Cukup punya semangat yang tak pernah luntur dan punya pertanyaan tepat. Cuma itu.
Anda juga terlibat dalam penyelidikan kecelakaan pesawat ulang-alik Columbia. Apa yang Anda kerjakan?
Ya, saya berada dalam dewan penyelidikan. Tidak banyak yang saya lakukan, mungkin saya ditunjuk karena Ketua Komisi menginginkan ada pemenang Hadiah Nobel dalam dewan itu. Tapi saya tidak tahu apakah dia yakin telah mengambil keputusan tepat.
Pada saat itu, saya menyelidiki mengapa busa pelapis tangki bahan bakar eksternal itu jatuh. Busa itu dipasang NASA untuk mencegah terjadinya proses pembekuan pengait tangki bahan bakar akibat rendahnya suhu nitrogen cair. Selain kecepatan supersonik, ada faktor pemanasan dan vibrasi.
Sebetulnya, dua penerbangan sebelum Columbia mengalami masalah yang sama. Pada kasus Columbia, busa jatuh hanya 20 detik setelah pemanasan eksternal, padahal seharusnya itu baru terjadi setelah 200 detik, jadi ada yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Tingginya getaran juga mempengaruhi.
Apakah Anda punya waktu luang dengan segala kesibukan, di laboratorium dan ceramah di berbagai negara?
Saya dan istri saya--Phyllis Liu, ilmuwan biokimia--biasanya berkebun dan hiking setiap musim panas. Kami berkendaraan melewati New Jersey pergi ke Taman Nasional untuk hiking. Tapi itu tidak saya lakukan sesering dulu dan kami menikmati musik serta mengunjungi opera.
Tapi di universitas, saya tetap melakukan riset. Saya tetapkan jadwal dan berusaha menepatinya sebisa saya. Tapi tidak berarti menghabiskan waktu 24 jam. Jika seperti itu, Anda akan kehilangan perspektif. Anda harus menyegarkan diri secara periodik, dan hiking adalah keharusan.
Saya sempat berhenti hiking sejak tahun kedua setelah pengumuman Hadiah Nobel. Tapi saya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan kehidupan saya. Lalu saya langsung mengambil libur dan pergi hiking.
Anda senang melakukan perjalanan?
Ya, saya punya Honda Civic Hybrid keluaran 2002. Bila dulu saya menghabiskan bahan bakar satu galon untuk 19 mil, sekarang bisa 45 mil satu galon. Saya sangat menyukai mobil hibrid, sangat nyaman. Selama tiga tahun ini tidak ada kerusakan.
Memang sudah sepantasnya penghematan energi dilakukan, terutama oleh Amerika Serikat. Pasalnya, orang Amerika menggunakan energi lebih banyak daripada negara lain di dunia. Kami harus memulai program ini sesegera mungkin. Sayangnya, kami memiliki presiden dan wakil presiden yang menjadi bagian kartel minyak.
Pemerintah Bush, ayahnya George Bush adalah orang pintar. Tapi saya benci harus mengatakan bahwa George W. Bush tidak begitu cerdas. Saya rasa dia tidak begitu paham masalah ini, termasuk soal pengajaran creationism dan teori evolusi di sekolah. Creationism dan intelligent design pada dasarnya sama saja, bahwa Tuhan menciptakan segalanya dalam enam hari. Seolah apa yang terjadi dalam periode jutaan tahun itu benar-benar terjadi dalam enam hari padahal tidak semua agama mempercayainya.
Apakah Anda memiliki anak?
Tidak. Tidak memiliki anak membuat orang tetap muda karena memiliki anak membuat orang harus bertanggung jawab. Padahal saya sering kali harus berada di laboratorium sampai dini hari. Begitu juga istri saya, yang harus bepergian ke berbagai kota di Amerika sampai berhari-hari. Saya rasa kalau kami jadi orang tua, istri saya akan menjadi ibu yang sangat disiplin, sedangkan saya jadi bapak yang terlalu memanjakan.
Douglas Dean Osheroff
    Lahir :
      Aberdeen, Washington, Amerika Serikat, 1 Agustus 1945
    Status :
      Menikah dengan Phyllis Liu pada 14 Agustus 1970
    Tempat tinggal :
      Stanford, California
    Pekerjaan :
      Profesor fisika dan fisika terapan di Stanford University
    Penghargaan :
      Pemenang Hadiah Nobel Bidang Fisika 1996 bersama David M. Lee dan Robert C. Richardson
    Hobi :
      Berkebun, hiking dan fotografi

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Form

Powered byEMF Forms Online
Report Abuse